Keterlambatan
bicara dan bahasa sangat banyak dan
luas, Terdapat 3 penyebab keterlambatan
bicara terbanyak diantaranya adalah retardasi mental, gangguan pendengaran
dan keterlambatan maturasi. Keterlambatan maturasi ini sering juga disebut
keterlambatan bicara fungsional. Keterlambatan
bicara fungsional merupakan penyebab yang cukup sering dialami oleh
sebagian anak. Saat anak mengalami keterlambatan bicara maka tindakan
segera harus dilakuakan, semakin cepat mendapat stimulus maka anak
semakin mudah ditangani dan mengoptimalisasi kemampuan bicaranya.
Jika anda ingin mengetahui apakah anak anda terlambat bicara atau
tidak dalam fungsionalnya dapat lebih jelas di Memahami Bahasa Balita dan pola komunikasi Sesuai TahapPerkembangan Bicara sehingga dapat mengukur perkembangan bicara buah hati anda.
- Deprivasi lingkungan bisa disebabkan karena lingkungan
sepi, atau minimnya stimulasi kepada anak. Anak jarang diajak bicara karena
kesibukan orang tuanya. Biasa terjadi pada keluarga dengan status ekonomi social
rendah.
- Anak dari orang tua
dengan Status ekonomi mapan juga dapat
mengalami keterlambatan bicara saa, orang tua merasa aman saat anak sudah diletakkan sendiri di dalam box
bayi dengan botol susu dan mainan-mainan kesayanganya tanpa stimulasi bicara
dari pengasuh atau orang tua. Anak di biarkan asik sendiri dengan mainannnya
dalam jangka waktu yang lama. Maka keterlambatan bicara fungsional dapat
terjadi.
- Tehnik pengajaran salah, ini terjadi saat bunda atau pengasuh
mengikuti cara bicara anak. Misalnya “cucu” untuk “susu” lalu orang dewasa
disekitarnya mengikuti “cucu”. Pada akhirnya anak mengikuti terus hingga besar.
- Keterlambatan maturitas (kematangan) dari proses saraf pusat
yang dibutuhkan untuk memproduksi kemampuan bicara pada anak. Gangguan ini
sering dialami oleh laki-laki dan sering tedapat riwayat keterlambatan bicara
pada keluarga. Biasanya hal ini merupakan keterlambatan bicara yang ringan dan
prognosisnya baik. Pada umumnya kemampuan bicara akan tampak membaik setelah
memasuki usia 2 tahun.
Stimulus
bicara atau bahasa yang dapat dilakukan orang tua
Orangtua
dan lingkungan terdekat memegang peranan penting dalam perkembangan bicara dan
bahasa seorang anak. Kosakata anak berbanding lurus dengan jumlah kata yang
didengarnya pada masa kritikal perkembangan bicaranya. Hal-hal yang dapat
dilakukan orangtua untuk mengoptimalkan perkembangan bicara dan bahasa anak
antara lain:
1.
Seringlah berbicara dengan anak.
Banyak hal yang dapat anda ceritakan kepada anak, tak usah berpikir
ini penting atau tidak karena pada masa kritikal semua hal adalah penting untuk
mereka tau. Bunda dapat bercerita tentang nama-nama benda di sekeliling atau
bercerita tentang aktifitas yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan. Semua itu
menarik bagi anak.
2.
Jadilah role model.
Berbicaralah dengan benar
kepada anak, sesuai pengucapan yang
benar. Saat anak mengatakan “cucu” untuk “susu” maka orang dewasa di sekitarnya
dapat mengatakan “mau minum susu” atau “susu”, walau anda tidak perlu
mengatakan “salah bukan cucu tapi susu” cukup katakan “susu putih, mmm enak” .
3.
Membaca bersama.
Ini adalah aktifitas yang sangat bermanfaat untuk perkembangan
bahasa, merangsang otak anak untuk berpikir logis dan menambah informasi. Ternyata
membaca secara rutin setiap hari 15 menit sejak usia 3 tahun maka diusia 7
tahun anak akan dapat membaca dengan sendirinya, tanpa harus metode belajar
calistung secara khusus. Membaca bersama dapat dilakukan sebelum tidur untuk
membangun bounding orangtua dengan anak dan memnciptakan suasana nyaman bagi
anak menjelang tidur.
4.
Mendongeng
Aktifitas yang paling dicintai anak-anak setelah bermain . Taukah
bunda, bahwa cerita apapun yang bunda katakana pasti akan didenarkan dengan
serius oleh anak-anak kita. Maka mulailah mendongeng saat ini. Jika bunda masih
bingung untuk mulai mendongeng maka 6 Langkah Mudah Mendongeng Bagi Pemula sebagai
panduan untuk bunda yang belajar mendongeng.
5.
Bernyanyi bersama
Anak-anak suka sekali senandung dan bernyanyi. Syair didalam
lagulah yang menjadi media berbahasa anak atau menambah kosakata anak. Bernyanyilah
sesuai usia anak-anak agar lebih dimengerti dan memiliki nilai manfaat. Bernyanyi
dengan anak tidak memerlukan suara yang merdu hanya diperlukan wajah ceria dan
anak-anak sipa mendengarkan nyanyian bunda. Selamat bernyanyi..!
Dengan stimulus-stimulus tersebut diharapkan anak dapat mengalami perkembangan
bicara dan bahasa yang optimal untuk meningkatkan kualitas komunikasinya. Karena
bahasa adalah bentuk aturan atau sistem lambang yang digunakan anak dalam
berkomunikasi yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran dan emosi. Bahasa
bisa diekspresikan melalui bicara mengacu pada simbol verbal. Selain itu,
bahasa dapat juga diekspresikan melalui tulisan, tanda gestural dan musik.
Bahasa juga dapat mencakup aspek komunikasi nonverbal seperti gestikulasi,
gestural atau pantomim. Gestikulasi adalah ekspresi gerakan tangan dan lengan
untuk menekankan makna wicara. Pantomim adalah sebuah cara komunikasi yang
mengubah komunikasi verbal dengan aksi yang mencakup beberapa gestural
(ekspresi gerakan yang menggunakan setiap bagian tubuh) dengan makna yang
berbeda beda. Ketika seseorang anak mengenal bahasa maka dia akan mudah mengekspresikan
keinginan, penolakan atau berbagi pengalamannya.
Diatas adalah stimulus untuk kelambatan bicara
fungsional. Keterlambatan bicara non fungsional adalah adanya gangguan bahasa
reseptif, gangguan kemampuan pemecahan masalah visuo-motor dan keterlambatan
perkembangan.Keterlambatan bicara yang harus dikawatirkan atau yang berbahaya
adalah keterlambatan bicara yang disebakan karena beberapa gangguan seperti
Autism, gangguan pendengaran, gangguan kecerdasan (retardasi mental) atau
gangguan persarafan atau gangguan neurolois lainnya. Dicurigai keterlambatan
bicara nonfungsional bila disertai kelainan neurologis bawaan atau didapat
seperti wajah dismorfik, perawakan pendek, mikrosefali, makrosefali, tumor
otak, kelumpuhan umum, infeksi otak, gangguan anatomis telinga, gangguan mata,
cerebral palsi dan gangguan neurologis lainnya. Ciri lain keterlambatan bicara
nonfungsional biasanya termasuk keterlambatan yang berat. Keterlambatan
dikatakan berat, bila bayi tidak mau tersenyum sosial sampai 10 minggu atau
tidak mengeluarkan suara sebagai jawaban pada usia 3 bulan. Tanda lainnya tidak
ada perhatian terhadap sekitar sampai usia 8 bulan, tidak bicara sampai usia 15
bulan atau tidak mengucapkan 3-4 kata sampai usia 20 bulan. Karakteristik
keterlambatan yang harus dikawatirkan adalah bila disertai gangguan kontak mata
(mata anak tidak bisa menatap mata orang tua), tidak bisa mengerti perintah,
dan terdapat gangguan pendengaran.
Pada keterlambatan bicara nonfungsional harus
dilakukan stimulasi dan intervensi sejak dini secara khusus oleh tenaga
profesional sesuai penyebabnya. Semakin dini upaya tersebut dilakukan akan
meningkatkan keberhasilan penanganan keterlambatan bicara tersebut. Gangguan
keterlambatan nonfungsional perlu dilakukan pendekatan secara multi disiplin
ilmu. Penanganan keterlambatan bicara dilakukan pendekatan medis sesuai dengan
penyebab kelainan tersebut. Multi disiplin ilmu yang terlibat adalah dokter
ahli anak dengan minat tumbuh kembang anak, neurologi anak, gastroenterologi
anak, alergi anak, psikolog atau psikiater anak, ahli THT, rehabilitasi medik,
serta klinisi atau praktisi lainnya yang berkaitan.
Stimulus
bicara atau bahasa jangan
menunggu terjadi keterlambatan bicara tetapi
sebaiknya dilakukan sejak bayi bahkan dapat dilakukan semasa dikandungan. Otak
bayi adalan neuron-neoron yang aktif dan dapat berfungsi dengan menyambungkan neuron-neoron
tersebut. Fugsi dari stimulus yang dilakukan orang tua adalah menyambungkan neuron-neoron
tersebut sehingga dapat berfungsi dan terkoordinasi. Fungsi inilah yang dioptimalkan
terutama masa golden age anak yaitu masa balita. Semoga tulisa ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kita tentang tumbuh kembang anak.
Disarikan dari
tulisan Amanda Soebadi (Departemen Ilmu
Kesehatan Anak FKUI – RSCM)
Dan dr Widodo
Judarwanto SpA, dokter spesialis anak dari RS Bunda Jakarta, Klinik Kesulitan
Makan, Jl. Rawasari Selatan 50, Cempaka Putih, Jakarta Pusat)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar